KERIPIK JAMUR

1 komentar

Sedia keripik jamur harga grosir murah banget…

Terbuat dari jamur campignon, kualitas premium. Rasanya super lezat, seperti keripik paru. Keripik jamur berbahan nabati, sehingga lebih sehat.

Keunggulan grosir kami, adalah :

  1. Harga Murah, sehingga reseller dapat menjual dengan keuntungan yang maksimal.
  2. Tanpa Label, sehingga reseller dapat memasang label dengan brand sendiri.
  3. Kemasan 200 gr, kami sudah mengemasnya , sehingga reseller tidak perlu biaya plastik dan tenaga untuk packing.

Hub:
Heri Kusdianto
0856.4646.9166

Selengkapnya......

ANEKA RAGAM JAMUR

0 komentar
Siapa yang tak kenal jamur? Bahan makanan ini sangat populer dalam berbagai masakan, baik masakan Indonesia, masakan Oriental bahkan masakan Barat. Jamur sudah dikonsumsi orang sejak zaman dahulu kala sebagai bahan makanan sehari2 yang lezat dan bergizi.

Disamping itu jamur juga dikonsumsi karena dipercaya memiliki khasiat pengobatan terhadap berbagai macam penyakit.

Jenis2 jamur ada beraneka ragam. Jamur yang umum untuk dimakan diantaranya:
1.Jamur kuping









Jamur kuping bentuknya seperti telinga, termasuk jamur kayu, karena jamur ini umumnya juga menempel pada pokok kayu yang telah lapuk. Spesies jamur kuping, terutama dibedakan karena warnanya.

Jamur kuping putih (Tremella fuciformis) tubuh buah seperti berbentuk rumbai-rumbai tidak beraturan, berwarna putih dan sangat bening seperti agar-agar. Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha, sinonim Hirneola polytricha) tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening. Jamur kuping hitam rasanya lebih enak dan harganya lebih mahal, tetapi produktivitasnya lebih rendah dibandingkan jenis jamur kuping lainnya. Jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae, sinonim Auricularia auricula, Hirneola auricula-judae) tubuh buah berwarna coklat tua kemerahan.

Kandungan gizi jamur kuping memang cukup tinggi. Air mencapai 89,1 persen, protein 4,2 persen, lemak 5,3 persen, karbohidrat 2,8 persen, N bebas 63 persen, serat 19,8 persen, abu 4,7 persen dan kalori 351,0 mg per 100 gram.

Jamur kuping sangat populer dalam masakan Asia.Kehadiran jamur kuping dalam menu masakan dapat menjadi penawar zat toksik dalam bahan makanan misalnya, logam berat, deterjen, atau residu pestisida karena lendirnya dapat menetralkan racun sehingga membuat sirkulasi darah di tubuh lebih lancar.

Disamping itu, zat pada jamur kuping dapat menonaktifkan kolesterol. Perkembangan terakhir membuktikan bahwa ekstrak jamur kuping dapat menurunkan gula darah. Jamur kuping hitam juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional karena diketahui mempunyai sifat antikoagulan.

2.Jamur merang
Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan jamur yang paling dikenal, terutama untuk masyarakat Asia Tenggara, dan telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan, karena termasuk golongan jamur yang enak rasanya. Jamur merang umumnya tumbuh pada media yang merupakan sumber selulosa, misalnya, pada tumpukan merang, dekat limbah penggilingan padi, limbah pabrik kertas, ampas batang aren, limbah kelapa sawit, ampas sagu, sisa kapas, kulit buah pala, dan sebagainya.

Jamur merang kaya akan protein kasar dan karbohidrat bebas N (N-face carbohydrate). Tingkat kandungan serat kasar dan abu adalah moderat, sedangkan kandungan lemaknya rendah. Nilai energi jamur merang rendah, namun merupakan sumber protein dan mineral yang baik dengan kandungan kalium dan fosfor yang tinggi. Kandungan Na, Ca, Mg dan Cu, Zn , Fe cukup. Kandungan logam berat Pb dan Cd tidak ada, sehingga jamur merang sangat baik digunakan sebagai bahan makanan sehari-hari. Kandungan protein jamur merang mencapai 1, 8 persen, lemak 0.3 persen, dam karbohidrat 12 – 48 persen.

Jamur merang kaya akan protein, sebagai makanan anti kolesterol, eritadenin dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun, dan banyak mengandung antibiotik yang berguna untuk pencegahan anemia. Menurut penelitian jamur juga dapat digunakan untukmengobati kanker.

3. Jamur Champignon
Jamur champignon (Agaricus bisporus) di sini dikenal dengan nama jamur kancing. Termasuk dalam jenis jamur bunga putih dengan payung jamur berbentuk bundar seperti kancing.Jamur jenis ini dibudidayakan khusus di daerah beriklim sejuk. Biasanya dijual segar atau dalam kaleng. Selain itu, jamur ini juga dapat diawetkan dengan cara dikeringkan untuk tepung jamur atau keripik jamur.
Kandungan nutrisi champignon adalah air 90 persen, protein 3,5 persen, lemak 0,3 persen, karbohidrat 4,5 persen, mineral 15, kalori 25, Vit Bl 0,12 mg/g, Vit B 0,52 mg/g, Vit C 8,60 mg/g, Niacin 5,85 mg/g, dan asam pantotenat 2,38 mg/g.

Jamur champignon merupakan sumber protein nabati.Selain itu mampu mengurangi resiko penyumbatan pembuluh darah koroner pada penderita penyakit hipertensi dan jantung akibat kolesterol. Jamur ini banyak digunakan dalam masakan barat diantaranya sebagai topping pizza, campuran saus steak dan pasta, juga sebagai bahan tambahan untuk sup.Penggunaan lainnya dimanfaatkan sebagai bahan baku kosmetik dan formula obat penghalus kulit.

4.Jamur tiram
Jamur tiram yang bernama latin Pleurotus ostreatus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai oyster mushroom mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.

Dari hasil penelitian Departemen Sain, Kementerian Industri Thailand, jamur tiram (Oyster mushroom) mempunyai kandungan: protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen, abu 1,14 persen. Per 100 gram jamur tiram segar, mengandung 45,65 kalori, 8,9 miligram (mg) kalsium, 1,9 mg besi, 17,0 mg fosfor, 0,15 mg vitamin B-1, 0,75 mg vitamin B-2, dan 12,40 mg Vitamin C.Jamur juga mengandung folic acid yang cukup tinggi, konon mampu menyembuhkan anemia. Selain itu, bagus untuk liver, pasien diabetes, menurunkan berat badan, seratnya membantu pencernaan, antiviral (antivirus), dan antikanker.

5. Jamur Shiitake
Jamur pangan lain yang bisa dibudidayakan adalah jamur shiitake(Lentinula edodes) atau jamur hioko. Shiitake merupakan salah satu jamur konsumsi asal Asia Timur yang terkenal di seluruh dunia dengan nama aslinya dalam bahasa Jepang.Jamur ini disebut juga jamur kayu cokelat, karena tumbuhnya di kayu, dan warna tudungnya kecoklatan. Shiitake banyak dibudidayakan di Tiongkok, Korea dan Jepang dan bisa dijumpai di alam bebas di di daerah pegunungan di Asia Tenggara.

Shiitake dapat digunakan sebagai penurun gula darah, anti-kanker/tumor. Sedangkan studi lanjutan di Jepang menyebutkan lentinen efektif melawan virus influenza. Kandungan gizi dari persentase berat kering (100 g) adalah 13, 4-17, 5 persen protein kasar, 4,9-8,9 persen lemak kasar, 67,5-78,0 persen total karbohidrat (+N), 59,5-70, 7 persen karbohidrat (tanpa N), 7,3-8,0 persen serat kasar, 3,7-7,0 persen abu, dan 387-392 kalori. Kandungan asam aminonya adalah leucine, isoleucine, valine, tryptophan, lysine, threonine, phenylalanine, methionine, histidine.Manfaat lainnya adalah dapat menghambat pertumbuhan sel kanker, leukemia dan reumatik, serta mampu mengurangi kadar kolesterol. Jamur ini juga dipercaya sebagai afrodisiak (peningkat gairah).

6. Jamur Enoki
Jamur Enokitake atau jamur enoki adalah jamur pangan dengan tubuh buah hasil budidaya berbentuk panjang-panjang berwarna putih seperti tauge. Dikenal juga sebagai jamur tauge, jamur musim dingin, atau jamur jarum emas. Jamur Enoki sangat bernilai di Asia dan relatif dipertimbangkan menjadi pendatang baru di pasar jamur komersial.

Jamur ini memiliki kandungan gizi dan vitamin yang tinggi, antara lain vitamin B1, B2 dan E. Jamur Enoki berkhasiat membantu menurunkan kadar kolesterol dalam darah, dapat mencegah tekanan darah tinggi dan penyumbatan pembuluh darah. Selain itu, jamur ini juga berkhasiat dalam mengurangi rasa lelah dan menurunkan kelebihan berat badan dengan cara memperbaiki sistem metabolisme dalam tubuh.

Jamur ini banyak digunakan dalam berbagai masakan sup di Jepang, Korea, Tionghoa, dan Vietnam. Jamur mempunyai tekstur garing dan aroma yang segar. Bagian akar perlu dipotong sebelum digunakan dalam masakan. Jamur segar tahan disimpan di lemari es sampai satu minggu.Enoki sangat baik sebagai campuran dalam salad dan sangat populer sebagai salah satu bahan dalam campuran shabu-shabu.

Nah, ternyata jamur memang banyak manfaatnya kan? So kenapa kita harus ragu2 untuk mengkonsumsi jamur? Saya sendiri merupakan penggemar berat jamur. Alasan saya sangat menyukai bahan makanan ini adalah karena rasanya yang enak dan belakangan ini saya juga mengetahui bahwa jamur memiliki banyak manfaat kesehatan.Namun sayangnya tidak mudah menemukan bahan makanan ini di pasar tradisional. Jadi kalo ingin memasak dengan bahan jamur mau tak mau saya harus belanja ke supermarket. Harganya pun bervariasi ada yang per gramnya dijual dg harga terjangkau, adapula yang mahal. Tentu hal ini sangat disayangkan.Saya berharap suatu hari nanti bahan makanan ini akan banyak dibudidayakan dan dapat ditemukan dengan mudah di pasar2 tradisional.

Sumber: wikipedia dan dari berbagai sumber lainnya
Selengkapnya......

ANEKA KHASIAT JAMUR

0 komentar
ZAMAN dahulu, untuk bisa mendapatkan jamur, orang tua kita harus menunggu musim hujan. Namun di zaman sekarang, untuk bisa mendapatkan jamur, kita tak lagi perlu menunggu musim hujan tiba. Kapan pun dan di mana pun, kita bisa mengolah dan menyantap jamur. Berbeda dengan zaman dahulu yang diperoleh langsung dari alam tanpa budi daya, sekarang jamur didapat dengan cara budi daya.

Jamur tak hanya disukai orang-orang modern. Sejak zaman kuno, jamur sudah menjadi bahan pangan yang populer. Bahkan, raja-raja Mesir dan Yunani Kuno di abad sebelum masehi dikenal sebagai penyuka jamur. Rasanya yang lezat menjadikan jamur disebut sebagai makanan para dewa seperti halnya coklat.

Biasanya orang mengonsumsi jamur bukan hanya lantaran rasanya yang lezat, tetapi juga karena alasan lain, yakni manfaat dan khasiat yang terkandung di dalamnya. Bisa disebut, faktor khasiat dan manfaat inilah yang menjadi prioritas konsumen jamur. Tujuannya tentu saja demi kesehatan tubuh atau hal lain yang berkaitan dengan vitalitas. Tidaklah mengherankan jika berbagai jenis jamur kini menjadi bagian dari menu favorit di sejumlah rumah makan.

Kandungan gizi
Dari hasil penelitian, jamur yang biasa kita makan rata-rata mengandung 14-35 persen protein. Dibandingkan dengan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), jamur berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur ada sembilan jenis dari total 20 jenis yang kita kenal yaitu lysin, methionin, tryphtofan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.

Sedangkan kalori yang dikandung jamur adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Jamur juga kaya akan vitamin, di antaranya B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan biotin. Untuk mineral, jamur mengandung K, P, Fe, Ca, Na, Mg, Mn, Zn, dan Cu. Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Menurut hasil riset di Massachusetts University, AS, riboflavin, asam nicotinat, panthotenat, dan biotin (Vit B) yang ada pada jamur masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak.

“Pleurotus ostreatus”
Senada dengan penelitian tersebut, secara spesifik, Beta Glucan Health Center mengatakan bahwa jamur tiram yang bernama latin Pleurotus ostreatus atau dalam bahasa Inggris disebut sebagai oyster mushroom mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.

Jamur tiram, di Jepang disebut sebahai hiratake, mengandung protein 19-30 persen, karbohidrat 50-60 persen, asam amino, vitamin B1, B2, B3, B5, B7, C, mineral Ca, Fe, Mg, K, P, S, dan Zn. Menurut penelitian, kandungan logam yang ada pada jamur masih jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan Fruit Product Order and Prevention of Food Adulteration Act tahun 1954, sehingga aman untuk dikonsumsi.

Dari penelitian yang dilakukan Ujagar Group (India) juga dikatakan bahwa jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat bagus, di mana 100 persen sayuran mengandung protein tinggi, kaya vitamin, mineral, rendah karbohidrat, lemak, dan kalori. Selain itu, bagus untuk liver, pasien diabetes, menurunkan berat badan, seratnya membantu pencernaan, antiviral (antivirus), dan antikanker. Nilai tambah lainnya, jamur mudah dimasak dan dicerna dengan rasa yang enak pula.

Dari penelitian lain yang dilakukan Departemen Sains Kementerian Industri Thailand, didapat hasil tentang jamur tiram yang mengandung protein 5,94 persen, karbohidrat 50,59 persen, serat 1,56 persen, lemak 0,17 persen. Untuk tiap 100 gram jamur tiram segar mengandung 45,65 kj kalori; 8,9 mg kalsium; 1,9 mg besi; 17,0 mg fosfor; 0,15 mg vitamin B1; 0,75 mg Vit B2; dan 12,40 mg Vitamin C.

Selain itu, jamur tiram juga mengandung asam folat yang cukup tinggi dan terbukti ampuh menyembuhkan anemia. Dibandingkan dengan daging ayam yang kadungan proteinnya 18,2 gram, lemaknya 25,0 gram, namun karbohidratnya 0,0 gram, dan vitamin Cnya 0,0 gram, kandungan gizi jamur masih lebih komplet. Sehingga tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan pangan masa depan.

Hasil dari penelitian Bobek (1999) dari Research Institute of Nutrition Bratislava tentang Natural Product with Hypolipemic and Antioxidant Effect, telah dilakukan studi pada sebuah grup dengan 57 laki-laki : perempuan = 1:1, usia setengah umur dengan kasus hyperlipoproteinemia. Selama 1 bulan mereka mengonsumsi 10 gram jamur tiram secara teratur. Kesimpulannya, secara statistik sangat menjanjikan yakni kolesterol dan serum turun 12,6 persen dan trigliserol turun 27,2 persen. Jamur tiram dikatakan mempunyai efek antioksidan dengan turunnya peroksidasi di dalam eritrosit.

Beta-D-glucans
Sejak tahun 1960, para peneliti jamur telah melakukan riset berbagai khasiat jamur. Beberapa tahun terakhir diketahui adanya polisakarida, khususnya Beta-D-glucans yang mempunyai efek positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol, antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun. Pada jamur tiram, produk ini disebut sebagai plovastin yang di pasaran dikenal sebagai suplemen penurun kolesterol (komponen aktifnya statin yang baik untuk menghambat metabolisme kolesterol di dalam tubuh manusia).

Beta-D-glucans yang ada pada jamur tiram bisa juga diisolasi untuk digunakan dan dicampur pada krim, salep, suspensi, atau bedak untuk perawatan wajah. Formulasi ini sudah digunakan pada perusahaan kosmetik, (Estee Lauder, Clinique), di mana konsentrasinya 0,5-2 persen. Mekanismenya adalah dengan cara mengikat air sehingga kulit menjadi lembap dan sebagai antiinflamasi. Percobaan terhadap 121 pasien berjerawat kronis, diberikan setiap hari selama 21 hari, hasilnya 73,5 persen kondisinya membaik, 18,2 persen sembuh total.

Ganoderma
Menurut para peneliti di Jepang dan Cina, jamur ganoderma (spesies Applanatum dan Lucidum), ekstrak rebusan keduanya bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh. Keduanya mengandung senyawa polisakarida Beta-D-glucans dengan rantai panjang.

Sekitar delapan jenis di antaranya berkhasiat sebagai antitumor, serta mengandung asam polioksigenasi tetrasiklik triterpen yang disebut asam apllanoksalat A-H yang menunjukkan aktivitas terhadap Epstein-Barr virus Early Antigen (EBV-EA) yakni virus aktif yang terbentuk dari sel ragi yang dirangsang bahan pengaktif sel (tetra dekanoiforbol-0-13-asetat).

Jamur ganoderma juga sangat baik untuk mengobati alergi, asma, hepatitis, hepatitis B laten, TBC, rasa nyeri, menurunkan panas, memperbaiki pencernaan, mencairkan dahak, dan secara umum baik untuk paru-paru.

Selengkapnya......

SEJARAH BUDIDAYA JAMUR

0 komentar
Pada awalnya, pemenuhan kebutuhan manusia terhadap jamur konsumsi hanya mengandalkan kemurahan alam. Dengan cara seperti ini, jumlah jamur yang didapat sangat terbatas dan hanya pada musim tertentu bisa diperoleh.

Di Indonesia, jamur hanya tumbuh secara alami pada musim hujan. Inisiatif pembudidayakan jamur konsumsi dilakukan saat kebutuhannya terus meningkat, sedangkan persediaan di alam semakin terbatas. Berkat pengamatan dan ketelitian mempelajari cara hidupnya, manusia berhasil membudidayakan membudidayakan jamur konsumsi untuk memenuhi kebutuhan yang meningkat setiap saat.

Dalam sejarah pembudidayakan jamur konsumsi , Prancis boleh dikatakan sebagai pionir atau pelopornya. Sekitar tahun 1650¬an seorang petani Prancis berhasil menanam jamur champignon di pekarangan rumahnya dengan hasil yang cukup memuaskan.

Dari Prancis, budi daya jamur menyebar ke beberapa negara di Eropa seperti Inggris, Jerman, Hongaria, Denmark, dan bahkan ke Amerika Serikat. Sampai dekade 1920-an, Prancis mencatatkan diri sebagai produsen jamur champignon terbesar di dunia.

Di Indonesia,budi daya jamur konsumsi, terutama champignon, baru dimulai sekitar tahun 1969 oleh sebuah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang agrobisnis. Sebagian besar hasil budi daya jamur secara modern tersebut diekspor dalam bentuk kalengan Ice beberapa negara.

Setelah jamur champignon, kemudian berturut-turut dibudidayakan jamur merang, kuping, tiram dan jamur shiitake sebagai komoditas ekonomi bernilai jual tinggi. Khusus jamur merang banyak petani yang membudidayakannya secara tradisional sekadar untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Lama-kelamaaan, kegiatan pembudidayaan jamur konsumsi menciptakan sebuah pekerjaan baru di bidang pertanian yang selama ini belum dikenal masyarakat petani di Indonesia.

Membudidayakan jamur konsumsi, khususnya jamur kuping, tiram, dan jamur merang, mendatangkan keuntungan yang sangat menggiurkan baik dilakukan dalam skala kecil maupun besar.

Selengkapnya......

JAMUR

0 komentar
Siapa yang tak kenal jamur? Bahan makanan ini sangat populer dalam berbagai masakan, baik masakan Indonesia, masakan Oriental bahkan masakan Barat. Jamur sudah dikonsumsi orang sejak zaman dahulu kala sebagai bahan makanan sehari2 yang lezat dan bergizi.

Disamping itu jamur juga dikonsumsi karena dipercaya memiliki khasiat pengobatan terhadap berbagai macam penyakit. Hasil penelitian menyebutkan bahwa jamur yang biasa kita makan rata-rata mengandung 14-35 persen protein.

Dibandingkan dengan beras (7,38 persen) dan gandum (13,2 persen), jamur berkadar protein lebih tinggi. Asam amino esensial yang terdapat pada jamur ada sembilan jenis dari total 20 jenis yang kita kenal yaitu lysin, methionin, tryphtofan, theonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin.

Sedangkan kalori yang dikandung jamur adalah 100 kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. Jamur juga kaya akan vitamin, di antaranya B1 (thiamin), B2 (riboflavin), niasin, dan biotin. Untuk mineral, jamur mengandung K, P, Fe, Ca, Na, Mg, Mn, Zn, dan Cu.

Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Menurut hasil riset di Massachusetts University, AS, riboflavin, asam nicotinat, panthotenat, dan biotin (Vit B) yang ada pada jamur masih terpelihara dengan baik meskipun jamur telah dimasak. Jamur umumnya dijual dalam bentuk segar ataupun dalam bentuk kering.
Selengkapnya......
 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com Karjat Resorts